SENTANI, jayapurakab.go.id – Dilakukannya pemalangan sekolah SD Negeri Inpres Harapan di Kampung Harapan, yang terjadi beberapa hari lalu tentu mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Menjaga mutu pendidikan generasi emas Papua ini, para guru tetap melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, yang dialihkan di SMP Negeri 4 yang dikelola oleh Yayasan Lantera.
Menyikapi hal itu, DPRK Jayapura mengadakan rapat dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, yang dihadiri oleh Sekda Kabupaten Jayapura sekaligus Plh. Kadis Pendidikan Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi, S.Pd., M.KP.
Plh. Kadis Pendidikan mengakui bahwa permasalahan pemalangan sekolah tersebut menuntut pembayaran, yang mana tanah tersebut sudah dilakukan proses pembayaran dan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura memiliki sertifikatnya.
Dari Dinas juga telah melakukan mediasi dengan pihak yang lakukan pemalangan sekolah, mereka minta pembayaran Rp 400 juta, nego hingga Rp 100 juta.
“Kami sudah berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk segera buka palang, agar anak-anak dapat kembali bersekolah, sementara pembayaran akan diselesaikan dari belakang,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua 2 DPR Kabupaten Jayapura, Petrus Hamokwarong menjelaskan, rapat koordinasi yang pihaknya lakukan, dikarenakan laporan dari orang tua murid yang mengadu kepada DPRK Jayapura.
“Tentu sebagai Anggota DPRK Jayapura berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan langsung dengan masyarakat apa lagi adanya pengaduan masyarakat kepada kami, sehingga dari hasil pertemuan ini kami harapkan ada hasil yang baik,” terangnya.
Pihaknya akui, mediasi sudah dilakukan, kedepannya palang akan segera dibuka, menunggu informasi dari dinas terkait untuk melibatkan pihak kepolisian terkait pembukaan palang.
“Pada dasarnya siap mendampingi jika diperlukan, yang jelas kami harapkan kedepannya pemerintah lebih tegas, terlebih pemerintah telah memegang sertifikat, harus diselesaikan secara tegas agar jangan sampai merugikan sarana fasilitas belajar mengajar, serta mengorbankan pendidikan generasi Papua,” harap Petrus Hamokwarong.
Admin/Editor: Rilva
Penulis: Imel
