[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”15746″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, mengatakan, jika pandemi Covid-19 ini berlangsung lama, diprediksi akan berdampak pada berkurangnya ketahanan pangan di semua daerah termasuk di Kabupaten Jayapura. Untuk itu, ia terus mengajak masyarakat di Kabupaten Jayapura untuk kembali mengolah lahan pertanian sebagai upaya untuk mempersiapkan diri mengatasi kekurangan pangan akibat pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda dunia.
“Sudah saatnya kita berdiri di atas kekuatan kita, kita punya tanah, dusun, mari kita kembali ke kebun, ke dusun dan kita kelola,” kata Mathius Awoitauw dalam sambutannya saat menyerahkan dana ketahanan pangan bagi 5 kampung di Distrik Ebungfau, Selasa (19/5).
Dia mengatakan saat ini daerah dan wilayah Kota Jayapura sudah terserang oleh wabah Covid-19. Karena itu masyarakat yang berasal dari kampung diminta untuk tidak ke kota untuk urusan apapun kecuali ada urusan yang mendesak.
“Saat ini kota sudah penuh dengan penyakit, jangan ke kota lagi tetapi kita kembali ke kebun,” ajaknya.
Dia mengatakan berdasarkan prediksi dari WHO, jika wabah Covid-19 ini berkepanjangan dan tidak kunjung teratasi, sudah dipastikan negara-negara di seluruh dunia khususnya yang sudah terdaftar 2019 ini akan mengalami kemerosotan khususnya dari segi ketahanan pangan.
“Kalau Covid-19 ini berkepanjangan akan ada kelangkaan pangan yang berkepanjangan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, sehubungan dengan itu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Musrenbang nasional sudah menginstruksikan kepada semua Kepala Daerah untuk kembali mengajak masyarakatnya supaya berkebun untuk meningkatkan kembali ketahanan pangan melalui pangan lokal sesuai dengan potensi alam yang ada di masing-masing daerah.
“Presiden Jokowi dalam Musrenbang nasional sudah membicarakan bahwa semua daerah harus kembali mengajak masyarakat untuk berkebun,” ungkapnya.
“Mengapa demikian? Karena negara-negara yang selama ini ekspor beras, sekarang mereka juga sudah mengalami kesulitan dan mungkin mereka tidak akan mengekspor pangan ke Indonesia. Yang kita biasa dapat beras dari Jawa, dari Makassar atau dari manapun itu, daerah-daerah ini juga mengalami kesulitan karena tidak ada lagi Pasokan dari luar, mereka akan simpan untuk mereka sendiri,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata dia, semua daerah, semua negara berusaha untuk dirinya sendiri. Untuk itu saat ini pemerintah kembali mengajak masyarakat untuk kembali membudidayakan pangan-pangan lokal untuk ketahanan pangan menghadapi pandemi Covid-19 ini.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]