SENTANI, jayapurakab.go.id – Guna mewujudkan ketahanan pangan daerah maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura menggelar seminar sehari terkait penyusunan Neraca Bahan Makanan (NMB) dan Peta Ketahanan serta Kerentanan Pangan (FSVA).
Seminar tersebut berlangsung di Aula Lantai I Kantor Bupati Jayapura, Senin (08/12/2025) dan dibuka secara resmi oleh, Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard S. Yocku, SH dengan didampingi Asisten II Setda Kabupaten Jayapura dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jayapura mengajak semua pihak yang terlibat dalam seminar untuk menyatakan syukur kepada Tuhan atas berkat dan rahmat-Nya sehingga dapat hadir dan mengikuti seminar sehari guna membahas Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Peta Ketahanan serta Kerentanan Pangan (FSVA) Kabupaten Jayapura dengan menggunakan data tahun 2024.

Dikatakan, ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, serta pemanfaatan pangan merupakan pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah. Penyusunan NBM dan FSVA bukan hanya kewajiban teknis, tetapi menjadi instrumen strategis bagi pemerintah daerah dalam melihat kondisi aktual pangan, mengidentifikasi potensi, sekaligus memahami titik-titik kerawanan yang harus segera ditangani.
Wabup menyebutkan bahwa data NBM Tahun 2024 memberikan gambaran mengenai, pola ketersediaan pangan masyarakat, Kecukupan energi dan protein, Peran komoditas pangan lokal sebagai penopang kebutuhan bahan makanan, Serta potensi ketidakseimbangan antara produksi dan kebutuhan konsumsi masyarakat.
“FSVA Tahun 2024 menegaskan kembali wilayah-wilayah yang masih menghadapi tantangan dalam akses pangan, tingkat kemiskinan, kondisi infrastruktur, serta dampak bencana yang memengaruhi ketahanan pangan masyarakat. Informasi ini sangat penting untuk menjadi dasar perencanaan, terutama dalam penyusunan Renstra 2026–2030, penyusunan RKPD, hingga perbaikan program intervensi di lapangan,” ujarnya

Dijelaskan, Kabupaten Jayapura memiliki potensi pangan lokal yang besar, mulai dari umbi-umbian, sagu, pisang, hortikultura, hingga komoditas perikanan dan peternakan serta perikanan laut , darat serta danau sentani. Namun potensi tersebut harus selaras dengan penguatan kelembagaan, peningkatan produktivitas, peningkatan akses pasar, dan edukasi konsumsi pangan bergizi seimbang kepada masyarakat.
“Kami berharap melalui seminar ini, kita memperoleh pemahaman mendalam terhadap hasil analisis NBM dan FSVA Tahun 2025, muncul rekomendasi konkrit yang dapat diterjemahkan menjadi program dan kegiatan dalam dokumen perencanaan daerah, terjalin kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah daerah, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan komunitas adat dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis pangan lokal, serta muncul inovasi pemanfaatan data untuk penanganan kerawanan pangan yang lebih cepat, tepat, dan inklusif,” harapnya.
Yocku mengajak semua pihak untuk memanfaatkan kegiatan ini sebagai ruang belajar, diskusi, dan merumuskan langkah strategis demi terwujudnya Kabupaten Jayapura yang mandiri pangan, tangguh menghadapi ancaman kerawanan, serta sejahtera secara berkelanjutan.
Penulis : Yanpiet Tungkoye
Foto : Adith
Editor : Rita
Admin : Yanpiet

