Pertemuan Bupati Jayapura Dengan Sejumlah Tokoh Masyarakat di Distrik Sentani Timur

Berita Olahraga Pemberdayaan Kampung Pemerintahan dan Aparatur Perencanaan dan Pembangunan Daerah

 

Sentani, Jpr – Rapat Pertemuan antara Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dengan sejumlah Tokoh Masyarakat Adat di Kawasan Disrik Sentani Timur pada Minggu (18/11) di Kampung Harapa Distrik Sentani imur menghasilkan kesepakatan bersama terkait pelaksanaan penyelenggaraan PON XX di Kabupaten Jayapura.
Masyarakat Sentani timur yang membawahi sejumlah Kampung seperi Nedali, Asei Kecil, Asei Besar sepakat dengan proses pembangunan yang akan dilaksanakan menjelang pelaksanaan PON XX nanti.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwa proses pembangunan secara kusus infrastuktur jalan dan pembangunan kawasan Parawisata di sepanjang tepian Danau Sentani secara ksusus di kawasan timur, akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karenanya sangat dibutuhkan dukungan semua pihak untuk mewujudkan imian besar kedepan ini.

“Tidak hanya untuk pon saja, tetapi juga ada sejumlah agenda nasional yang akan diselenggarakan dikawasan ini dengan memafaatkan fasilitas yang telah tersedia. Dukungan masyarakat sangat penting,” jelasnya.
Dikatakan, masyarakat harus memastikan diri untuk menerima segala bentuk pembangunan yang dilakukan diatas tanah dan hak masyarakat. Sudah tentu akan dikelolah kembali oleh masyarakat itu sendiri.

“ Pembangunan ini akan sangat cepat dan berkelanjutan, masyarakat harus siap untuk itu. Yang terpenting adalah tidak memberikan ruang bagi pihak luar untuk memafaatkan kesempatan ini. Kalau diberikan maka masyarakat lokal yang akan tergilas dengan roda pembangunan yang dilaksanakan,” ujarnya.

Kepala Distrik Sentani Timur Steven Ohee mengatakan proses pembangunan yang dilaksanakan ini sudah menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan juga Pemerinta Daerah. Masyarakat tidak boleh tinggal diam dan menunggu, sudah saatnya untuk berpartisipasi dalam Pembangunan karena hasil yang akan dinikmati kedepan bukan menjadi milik Pemerinta tetapi akan dinikmati oleh masyarakat itu sendiri, bahkan untuk masa depan anak cucu kita.
Hal senada juga disampikan oleh Tokoh Masyarakat Adat Kampung Harapan Moses Ohee mengatakan pihaknya sangat setuju dengan rencana Pemerinta Daerah untuk proses pembangunan infrastruktur dan fasilitas sarana pendukung lainnya di kawasan Timur.

“Secara kusus untuk kepemilikan hak ulayat, tidak bolah ada proses jual beli. Hal ini tidak bisa ditawar menawar lagi. Semua harus jelas dengan srtifikasi hukum atas kepemilikannya masing-masing. Kami tetap mendukung proses pembangunan yang dilaksanakan,” tegas Ondofolo Kampung Harapan ini.[vc_single_image image=”12073″ img_size=”600″][/vc_column][/vc_row]

Tinggalkan Balasan