“Pilihan Untuk Ikut Tuhan” Menjadi Tema Renungan ASN Pemkab Jayapura Bulan Oktober 2023

Agama Berita Daerah

Pdt. Yosina Wambrauw, S.Th

SENTANI, jayapurakab.go.id – Dalam rangka mempererat tali persaudaraan di lingkungan kerja antar sesama rekan kerja, baik atasan ataupun bawahan dan terutama sebagai bentuk syukur kita kepada Tuhan, setiap bulan di Minggu kedua berjalan, Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura melaksanakan Ibadah, yakni Ibadah Oikumene untuk ASN/Tenaga Kontrak yang beragama Kristen dan Pengajian untuk ASN/Tenaga Kontrak yang beragama Islam.

Ibadah Oikumene Pemerintah Kabupaten Jayapura, bulan Oktober ini, bertindak sebagai penanggung jawab, yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan; Dinas Kelautan dan Perikanan; serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jayapura, yang berlangsung di Aula Lantai 2 Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Jumat (13/10/2023).

Ibadah Oikumene Bulan Oktober 2023 dilayani/dipimpin oleh Pdt. Yosina Wambrauw, S.Th, mengambil tema “Pilihan Untuk Ikut Tuhan”, dengan Nats Pembacaan Alkitab yang diambil dari Kitab Yosua 24 : 15.

“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”  – (Yosua 24 : 15).

Dalam khotbahnya, Pdt. Yosina Wambrauw mengilustrasikan bacaan Firman Tuhan dengan contoh sala satu film animasi, yakni Gajah dan Babi.

Ada seekor Gajah datang ke sungai, lalu mandi dan membersihkan tubuhnya sampai benar-benar bersih. Setelah itu, gajah tersebut berjalan kembali ke kawanannya. Ada juga seeokor babi yang mandi di lumpur, babi ini sangat nyaman bermain di lumpur, dan setelah itu babi ini keluar dan berjalan menuju kawanannya.

Lalu, babi dan gajah ini bertemu di satu jalan kecil. Ketika bertemu, gajah lihat babi yang kotor penuh lumpur, langsung gajah menghindar,  dan biarkan babi lewat. Namun, setelah babi ini berjalan sampai di kawanannya, kawanan babi tersebut menepuk tangan dan bersorak, karena gajah yang menghindar ketika babi itu lewat dan kawanan babi tersebut memuji-muji sih babi ini, karena gajah yang besar menghindar Ketika si babi lewat.

Namun, beda dengan si gajah yang dimarah oleh kawanannya karena memberi jalan untuk si babi, kenapa tidak tabrak, tapi malah menunduk, padahal gajah tersebut besar.

Kemudian gajah menjawab, benar saya memang besar, tinggal saya injak dia saja langsung dia terluka, tapi saya menghindari dia karena saya sudah bersih. Untuk apa saya sentuh dia, lebih baik saya menghindar karena saya sudah bersih. Saya sentuh dia nanti saya kotor lagi.

Pdt. Yosina Wambrauw, S.Th, mengatakan dari film animasi gajah dan babi, kita belajar tentang  sebuah keputusan, sebuah pilihan.

“Kalau saya sudah ikut Yesus, kenapa lagi saya harus ke dosa,” pungkasnya.

kalau saya sudah punya pilihan, saya sudah punya keputusan, bilang tidak pada dosa, kenapa mau ke sana lagi.

“Okay, saya yang dulu begini begitu, sekarang tidak lagi. Kita harus bisa mempertahankan keputusan,” tuturnya.

“Kalau kita sudah punya keputusan ikut Yesus, harus bisa mempertahankan itu. Dan itu yang dikatakan oleh Yosua Ketika dia membawa orang Israel masuk Kanaan. Dia sadar, di Kanaan banyak dewa, banyak patung, banyak bangsa kafir. Jadi Ketika Israel masuk Kanaan mereka harus punya keputusan, punya pilihan, itulah yang dikatakan oleh Rasul Paulus “memang kamu ada di dunia, tapi jangan serupa dengan dunia,” kata Pdt. Y. Wambrauw.

Pdt. Yosina menyimpulkan, bahwa Yosua ajar kita hari ini membuat pilihan, membuat keputusan. Yosua bilang terserah, kalau kamu mau ikut-ikutan penyembah patung, tapi saya dan seisi rumah saya hanya akan beribadah pada Allah. Keputusan pilihan itu penting sekali, dan kalau kita sudah punya keputusan, harus kita jalani, harus kita pegang teguh pada keputusan itu. Meskipun tinggal diantara orang kafir, tinggal diantara orang yang tidak percaya Allah, Israel.

“Beribadah itu bukan hanya bawa badan ke ibadah, beribadah tidak hanya menyanyi dan berdoa, seluruh hidup kita adalah ibadah. Kerja baik, kerja jujur, kerja dalam tanggung jawab itu ibadah. Kerja dengan benar, kerja dengan sopan santun itu ibadah,” ucapnya.

“Dan seringkali kita menjadi orang-orang yang sandiwara, kita ke gereja, tapi hidup kita tidak kelihatan ada ibadah di dalamnya. Jadi, bapak/ibu, mau jadi gajah atau jadi babi…?,” tanyanya.

Kalau sudah bersih, hindari dosa, jangan mau ambil bagian lagi dalam dosa. Kalau sudah pilih ikut Yesus, biarkan hidup kita dibersihkan, dan terus dipulihkan oleh Tuhan. Kata Daud, sekalipun aku jatuh tapi tidak sampai tergeletak, dan itu orang-orang yang pilih ikut Yesus.

“kita boleh salah, tapi kita tidak boleh menetap dalam kesalahan. Harus ada kemauan untuk hidup benar, jadi pilihan ada pada kita,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan