Bupati Mathius Mengajak Berbagai Pihak Untuk Mendukung Dunia Pariwisata

Berita Budaya Daerah Ekonomi dan Keuangan Kependudukan Lingkungan Hidup Pariwisata Pemberdayaan Kampung Pemerintahan dan Aparatur

Sentani, Jpr – Penutupan Festival Danau Sentani (FDS) Ke-XI, yang berlangsung pada 23 Juni 2018, di Kawasan Wisata Khalkote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si dalam sambutannya, menyampaikan bahwa Pertama kali festival ini diselenggarakan oleh pihak ketiga yang sebelumnya sepuluh kali festival diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

“Mengucap syukur kepada Tuhan bahwa Festival tahun ini boleh kita selenggararakan dalam suasana liburan yang panjang,” ucapnya.

“Dalam suasana liburan yang panjang disanalah kita mengalami sedikit hambatan. Ini merupakan suatu tantangan, karena panitia dan pemerintah sepakat bahwa tanggal 19 sampai 23, dan kita tidak merubah tanggal yang sudah ditetapkan sejak festival pertama,” katanya.

“Dalam pengalihan pelaksanaan festival ini tentu saja ada perbedaan – perbedaan, ada komunikasi – komunikasi, ada hal-hal yang kita rasakan dan inilah awal untuk pemerintah daerah memberikan kesempatan kepada semua pihak terutama  pihak ketiga yang punya pengalaman dan kapasitas bisa berpartisipasi bersama-sama dalam festival-festival yang akan dating,” terangnya.

“Saya sebagai kepala daerah mengundang semua pihak yang bisa ikut memberikan support dukungan, juga sekaligus sebagai penyelenggara untuk festival yang akan datang,” ajaknya.

“Dengan demikian festival-festival kedepan bisa dikelola seacara professional oleh orang-orang yang mengerti tentang pelaksanaan festival dan pariwisata,” harapnya.

“Banyak hal yang kita belum kerjakan dari keindahan alam yang Tuhan anugerahkan bagi kita, tapi juga kebudayaan-kebudayaan yang kita miliki,” tambahnya.

“Oleh karena itu, festival ini hanya ajang untuk promosi, sehingga kedepan kita berharap di Kampung-kampung kebudayaan ini terus hidup diberbagai komunitas yang ada, tidak hanya pada saat festival, tetapi sanggar-sanggar seni yang ada diberbagai kampung yang ada, dan juga keindahan-keindahan alam itupun bisa berjalan dari waktu ke waktu dengan partisipasi masyarakat di kampung-kampung,” katanya.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, juga menyampaikan bahwa dengan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu lancar, begitu mendunia, begitu merambat sampai ke kampung-kampung, sampai ke anak-anak ini juga membuat kebudayaan kita, kearifan-kearifan lokal yang kita miliki, ini juga mengalami tantangan tantangan yang serius.

“Oleh karena itu bapak ibu sekalian, diajang festival ini dan dalam agenda-agenda yang lain, kita terus berusaha menjaga kebudayaan, melestarikan dan mengembangkannya untuk menjadi sumber ekonomi tapi juga melestarikan kebudayaan-kebudayaan kita di Tanah Papua ini,” ajaknya.

“Dengan festival inilah kita bisa menampilkan jati diri kita, bagaimana tantangan – tangangan yang kita hadapi kedepan, dari dunia pariwisata inilah kita bisa mendapat sumber inspirasi untuk kehidupan ekonomi kita diwaktu – waktu yang akan datang,” ucapnya.

“Kita melihat banyak kuliner lokal yang ditampilkan, yang luar biasa menakjubkan kita semua, bahwa kita memiliki potensi-potensi yang luar biasa oleh karena itu kedepan baik pemerintah kabupaten, tapi juga distrik dan  kampung, tapi juga  pemerintah  provinsi dan pusat, mari kita bergandeng tangan untuk menggalang potensi yang luar biasa di Tanah Papua ini untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat tapi juga untuk kejayaan bangsa Indonesia,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan