Penjualan Pulsa Paket Data Internet Lebih Dominan, Berikut Penjelasan Mama Konstantina

Berita Daerah Ekonomi dan Keuangan Teknologi

SENTANI, jayapurakab.go.id – Penjualan Pulsa Paket Data Internet dan Paket Telepon selalu habis dibeli, Mama Konstantina Marikon selaku penjual pulsa di Kampung Skoaim mengaku harus order Pulsa setiap Minggunya.

Kampung Skoaim merupakan salah satu dari beberapa kampung yang menerima pembangunan Fasilitas dan Menara Tower Bts Non 3T di Kabupaten Jayapura pada tahun 2022, dan telah diresmikan oleh Penjabat Bupati Jayapura pada bulan april yang lalu bertempat di Kampung Kamdera Distrik Demta Kabupaten Jayapura Papua.

Dan dari setiap pemilik hak ulayat tanah yang dihibahkan untuk pembangunan fasilitas Tower Bts Non 3T di beberapa kampung telah dibekali dengan pelatihan tentang bagaimana berjualan pulsa menggunakan aplikasi Digital, salah satunya Mama Konstantina menjelaskan bahwa penjualan pulsa yang ia lakukan selama ini sudah masuk pada tahun ke 5.

Mama Konstantina juga mengaku saat diwawancara media siang ini (10/05) di tempat penjual pulsa miliknya bahwa jaringan di Kampung Skoaim pada saat awal-awal pengoperasiannya sempat mengalami trouble/masalah yang mengakibatkan kesulitan dalam melakukan penjualan pulsa.

“Kendala awalnya, pada saat bangun tower ini kan, kita pake tower di bawah (tower Kampung Kameyakha) toh, setelah ada tower ini setiap tiga hari (Jaringan) macet dan tidak bisa jualan pulsa data begitu, kalau pake jaringan ini tidak bisa terkirim, orang kalau sudah keluar dari jaringan ini nanti terkirim,” ungkap mama Konstantina.

Selanjutnya mama Konstantina juga mengaku bahwa pembeli pulsa bukan hanya dari masyarakat Kampung Skoaim saja, tetapi dari beberapa kampung yang berdekatan dengan Kampung Skoaim.

“Bukan kampung ini saja toh, kampung sebelah Kampung Sekori juga datang beli di sini, Kampung Kameyakha, Kampung Simporo juga biasa lari beli di sini,” ujar mama Konstantina.

Dan untuk omset pendapatannya mama Konstantina terang-terangan mengungkapkan omsetnya bisa mencapai Rp. 500.000,- per sekali order, dan untuk kategori pembeli pulsa masih di dominan oleh para pelajar baik digunakan untuk kebutuhan sekolah dan juga untuk bermain game online.

Di samping itu untuk pengoperasian aplikasi DIGIPOS Go guna melakukan penjualan pulsa di kampung sesuai dengan perjanjian beliau mengaku belum menjalankannya.

“Untuk sekarang penjualan belum Pake aplikasi Digipos, kita belum pake karena belum punya HP besar (Android),” terangnya.

Di samping itu turut hadir Kepala Dinas komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, S.T., M.Sos yang didampingi Staf, beliau menjelaskan terkait dengan tujuan dan maksud dari berjualan Pulsa menggunakan Aplikasi.

“Aplikasi itu sebenarnya mudah sekali, mudah karena Ibu punya duit sudah ada Ibu simpan dalam bank atau dalam aplikasi itu jadi ketika misalnya nih contohnya pulsa 100 belanja contoh belanja satu juta contoh simpan terus pulsa 50 sekian terus pulsa 20 sekian tapi tekniknya nanti uangnya kembali,” jelasnya.

Selanjutnya Gustaf juga menambahkan terkait dengan manfaat dari penggunaan aplikasi Digipos ini kita melatih bahwa ada pemberdayaan TIK di situ supaya orang di kampung akan dipaksa untuk mengikuti perkembangan.

Mama Konstantina berharap kedepannya akan berjualan menggunakan aplikasi yang telah dianjurkan oleh PT. Telkomsel, Tbk pada saat pelatihan penjualan Pulsa pada kantor PT. Papua Inti Seluler (PIS) Cabang Sentani,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan