Setiap Mahasiswa di Jerman Wajib Bekerja Pada Saat Tak Ada Perkuliahan

Aparatur Berita Daerah Nasional Pendidikan Sosial dan Ketenagakerjaan

Sentani Jpr, Konsultasi studi ke Jerman yakni Jerman Manajemen melakukan sosialisasi ke SMAN 1 Sentani, menurut Markus Wuanshe pihaknya merupakan pelopor studi Indonesia ke Jerman sejak tahun 1997. Sejauh ini sudah ribuan pelajar yang diboyong ke Negara tersebut untuk belajar di universitas terbuka.

Tahun 2016, merupakan tahun kedua, kesempatan kembali dibuka oleh Jerman Manajemen ( Kosultasi Studi ke Jerman ) kembali ingin merekrut petra-putri terbaik bumi Kenambai Umbai untuk bersekolah di negara Jerman.

“Dengan uang Rp. 150 juta, anak-anak Papua khususnya di Kabupaten Jayapura dapat menempuh pendidikan di Jerman mulai dari S1, S2, S3 bahkan Doktor”, kata Markus Wuanshe.

Menurutnya biaya 150 juta bukan untuk biaya perkuliaan karena Pemerintah Jerman dan seluruh universitas di Jerman tak memungut biaya terhadap pendidikan. Uang yang diberikan tersebut untuk kursus bahasa Jerman, perkenalan terhadap jurusan yang diambil dan biaya transportasi kesana.

Dijelaskannya yang fasih gunakan bahasa Indonesia, bahwa setiap mahasiswa di Jerman wajib bekerja di sela-sela tidak ada jam perkuliahannya. Ini dimaksudkan untuk menambah pengalaman serta menambah pengasilan pribadi baginya.

“Dengan bekerja mereka dapat menghasilkan uang yang banyak dan itu bisa di tabung. Karena mereka tidak dikenakan biaya, malah nanti Pemerintah Jerman yang memberikan biaya kepada mereka”, ujarnya.

Pemerintah Jerman, menurutnya tidak mementingkan uang karena yang terpenting adalah ilmu. Dimana ilmu kalau dihasilkan maka uang akan datang dengan sendirinya, begitu pula sebaliknya kalau uang yang dipentingkan maka hasilnyapun tak akan maksimal.

Kepala Sekolah SMAN 1 Sentani, Agnes Anetha Mambieuw, S.Pd mengatakan kesempatan ini adalah sangat langkah karena selain pendidikan yang bermutu juga gratis sampai selesai.

“Jadi kesempatan yang ada ini sangat langkah sehingga sangat rugi rasanya kalau tidak diambil kesempatan yang langka ini”, ucapnya.

Ia menyebut, tahun lalu telah ada siswa SMAN 1 Sentani yang mengikuti pendidikan di Jerman dengan biaya sendiri dan yang satunya lagi ke Amerika Serikat dengan biaya Pemerintah Provinsi Papua.

Mana ada, kata Kepala Sekolah SMAN 1 Sentani Angnes Mambieuw, jaman sekarang ada pendidikan yang gratis sampai selesai didunia ini. Namun apa yang dilakukan Pemerintah Jerman tentunya harus diberikan apresiasi dan dukungan penuh oleh pemerintah daerah. “Program yang dilakukan ini sepantasnyalah harus didukung penuh oleh pemerintah daerah selain keuangan yang tidak terlalu besar, namun kita bisa menyekolahkan anak kita ke luar negeri dengan kualitas pendidikannya yang sangat luar biasa,”pintahnya.

 

Tinggalkan Balasan