Bupati Berhasil Angkat Jati Diri Adat

Aparatur Berita Budaya Daerah Kependudukan Pemberdayaan Kampung Pemerintahan dan Aparatur Sosial dan Ketenagakerjaan

Sentani, Jpr – Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M. Si mengikuti pertemuan akbar yang di gelar di Kampung Harapan Distrik Sentani Timur, pada hari Sabtu, 23 April 2016.

Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M. Si dinilai telah berhasil mengangkat jati diri dari masyarakat adat sehingga layak memimpin Kabupaten yang memiliki semboyan Khenambay Umbay, Rei Mai yakni Kabupaten Jayapura.

Penilaian tersebut diberikan oleh, seluruh Ondoafi, Khoselo (kepala suku), dan masyarakat adat Buyakha Bu (sentani) seutuhnya lewat pertemuan akbar.

Pertemuan tersebut diprakarsai oleh sejumlah anak-anak adat Sentani yang peduli akan pembangunan berbasis kearifan lokal yang diwujudkan dengan kebangkitan masyarakat adat, menuju masyarakat yang mandiri sejahtera dan berjati diri.

Ondoafi Kampung Sosiri yang juga sebagai Ketua Peradilan Adat DASS, Boas Asa Enok mengatakan, Mathius Awoitauw sebagai anak adat Sentani dia telah berbuat banyak untuk kabupaten Jayapura. Jati diri kami sebagai orang-orang adat telah diinjak selama bertahun-tahun telah diangkat olehnya lewat kebangkitan masyarakat adat.

“Dirinya mewakili seluruh Ondoafi di Buyakha Bu menyatakan bahwa hanya Mathius yang telah mengangkat harga diri sebagai orang adat sehingga tidak salah jika diberikan kesempatan kedua untuk memimpin Kabupaten Jayapura,”katanya.

Senada dengan Ondoafi Kampung Sosiri yang juga Ketua Peradilan Adat DASS, Boas Asa Enok, salah satu tokoh pemuda Sentani yang juga sebagai alumni Sekolah Demokrasi Papua (SDP), Steven Ohee mengatakan pertemuan yang dilaksanakan tersebut adalah pertemuan untuk membahas dari hati ke hati mengenai proses politik menjelang Pilkada serentak jilid II tahun 2017mendatang.

“Kami sesama anak negeri Buyakha berkumpul berbicara dari hati ke hati mengenai siapa figure yang bisa menjabat sebagai bupati dan hasil pembicaraan kami menyatakan bahwa Mathius Awoitauw yang harus menjabat untuk periode ke-2,”ujarnya.

“Hal lain yang menjadi catatan yang perlu untuk diketahui publik Jayapura adalah bahwa, bupati ke bupati sejak Kabupaten Jayapura berdiri hingga sekarang, setiap bupati menjabat dua kali masa jabatan. Sebut saja, Yan Pieter Karafir dua periode, Habel Melkias Suwae dua periode sehingga Mathius Awoitauw juga dapat menjabat dua periode,”menurutnya.

“Dengan demikian, untuk jabatan Bupati Jayapura akan membudaya dengan dua periode atau dua kali masa jabatan. Karena itu, mari kta berikan kesempatan kepada Mathius Awoitauw untuk menjabat bupati periode ke dua,”ajaknya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M. Si di sela-sela pertemuan tersebut saat di minta tanggapannya menuturkan, bahwa apa yang diputuskan atau disepakati para Ondoapi dan Khoselo, itulah keputusan adat, dirinya tidak bisa menolak.

“Hanya saja, jika kepercayaan masyarakat adat diberikan kepadanya karena dinilai berhasil mengangkat harkat dan martabat masyarakat adat, itulah penilaian adat bukan penilaian dirinya. Tidak memungkiri namun mengakui bahwa komitmen Kebangkitan Masyarakat Adatlah sebuah gagasanya untuk mengangkat jati diri adat,”katanya.

“Selain mengangkat jati diri masyarakat adat, ada banyak hal lain yang telah kami buat untuk daerah ini tetapi tidak semuanya berkenan di masyarakat. Untuk itu, dalam periode berikutnya, pihaknya akan jauh lebih memperhatikan kebutuhan pembangunan masyarakat secara menyeluruh,”ucapnya.

[envira-gallery id="4028"]

Tinggalkan Balasan