Deklarasi Tabi tak Perlu Risau

Adat Berita Daerah

SENTANI, jpr – Ketua Forum Kepala Daerah setanah Tabi, Mathius Awoitauw akhirnya angkat bicara menanggapi kritikan dan pernyataan sejumlah kalangan mengenai deklarasi Tabi sebagai provinsi yang dilakukan oleh masyarakat adat beberapa waktu lalu. Dimana ada sejumlah kalangan menilai deklarasi itu hanya menimbulkan perpecahan semata.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu terbawa perasaan yang berlebihan menanggapi deklarasi tersebut. Sebab ini merupakan murni aspirasi masyarakat yang sudah berlangsung cukup lama. Dengan demikian diapun berharap, deklarasi tersebut cukup dilihat sebagai sesuatu yang wajar dan biasa.
“Tidak usah orang merasa terganggu, kalau terganggu berarti dia yang bermasalah. Ini bukan hal yang baru, ini sudah sejak 10 atau 12 tahun yang lalu ada Saireri, pegunungan Tengah, Papua Selatan, saya pikir ini wajar-wajar saja.
Kenapa kok Tabi yang jadi sorotan,”katanya kepada wartawan di Sentani, Selasa (21/8).
Dia menjelaskan, forum kepala daerah Tabi yang sudah dibentuk sejauh ini sebenarnya tidak mau terlibat dalam hal itu. Adapun beberapa hal penting yang seringkali diperbincangkan dalam forum ini adalah bagaimana tentang konektivitas, tentang percepatan pembangunan di kawasan Tabi agar bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.
Dia berharap kepada seluruh masyarakat agar melihat isu Tabi ini sebagai hal yang wajar. Karena semua tempat, wilayah dan komunitas itu tentunya ingin maju. Meski demikian, dia tidak menampik, bahwa pembangunan di Papua bisa berjalan baik apabila ada pemerataan dalam semua sektor. Salah satu solusinya bisa jadi melalui pemekaran wilayah baru. Lantas orang nomor satu Kabupaten Jayapura itu membandingkan kemajuan di Provinsi Papua Barat setelah mekar dari provinsi Papua. Kini kemajuan baik infrastrukturnya jauh mengungguli provinsi Papua.
“Pembangunan dan tingkat kesejahteraan dari data-data secara nasional, mereka terlampau jauh dari kita,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan